Kamis, 26 Desember 2019

MENGGILA Bagian 3


"Aku mau benerin bra, sepertinya kaitnya lepas ketarik terlalu kencang sejak di tamansari tadi." Sergahku sambil berbisik.

Dia hanya mengangguk kecil dan kemudian aku berlalu masuk ke toilet sedikit di ujung melewati para pengunjung lain yang sedang menikmati makanannya. Mungkin menikmati hal lain ketika aku berjalan melewati mereka dengan sedikit tergesa.

MENGGILA Bagian 2


Kami masuk di gang kecil menuju lingkaran bawah tanah. Bagi yang sudah pernah ke tamansari pasti tau lingkaran ini. 
Saat itu tidak terlalu ramai tapi ada beberapa anak muda dengan pasangannya. Saat aku capek berjalan, aku berhanti dan duduk di jendela besar yang ada di situ. 

Dia tidak ikutan duduk, cuma berdiri di hadapanku. Posisi kami sejajar. Membetulkan jilbabku yang sedikit berantakan karna tiupan angin.

MENGGILA Bagian 1


Beberapa hari setelah kepulangannya dari jakarta dia mengajakku jalan jalan. Belum ada rencana mau kemana kita, dan tidak ada reques dari dia tentang apa yang akan aku kenakan.
Hari hari sebelumnya kami lebih inten ngobrol lewat chat. Obrolan apapun. Dari yang sederhana hingga perkara sensitif. Dari permasalahan umum hingga urusan pribadi dan privasi.
Semakin lama aku semakin nyaman dengan dia. 

SARAPAN / HARAPAN

Cukup lama aku berdiam diri selepas mandi, aku masih berdiri mematung didepan cermin. Baju apa yang akan aku kenakan sekarang? Dia tidak memintaku memakai ini itu, tapi, entah apa yang ada dalam benakku. Sampai dia menelpon karna mungkin aku terlalu lama. 

TERDIAM

Malam ini aku susah terpejam, kejadian tadi siang berputar berulang di kepalaku. Aku tak tau sepenuhnya apapun yang aku rasakan sekarang, terkadang aku tersenyum mengingat kejadian demi kejadian kecil, obrolan, bercandaan, atau sekedar mengingat cara bicara dan bahasa tubuhnya. Terkadang aku bergidik malu, ketika sadar badanku terkespos, diperhatikan, dan dibicarakan. 

Apa lagi jika mengingat ciuman itu. Ahhh...!!! 

CIUMAN PERTAMA

Setelah pertemuan itu, kami jadi sering ngobrol lewat chat. Orangnya asik, ngobrol apapun dia bisa. Bahkan hal hal yang diluar bidang dia. 
Sedikit demi sedikit aku mulai mengagumi dia, dan aku mulai merindukan. 
Ini memang salah, beberapa bulan lagi aku akan menikah. Tapi tidak dengan dia.

Kami mulai dekat, beberapa kali dia ke jogja untuk menemuiku, bukan mampir seperti saat awal. Jalan, makan, nongkrong, atau hanya sebatas ngobrol di ruang tamu.
Kami tidak cangung lagi ketika bertatapan. Hingga suatu hari dia reques apa yang akan aku pakai saat bertemu dia.

INTRODUCTION

Seperti yang kalian tau, aku adalah perempuan dari desa yang dibesarkan dari keluarga petani. Tinggal di pinggiran Provinsi DIY yang lebih dekat dengan gunung dan batu dari pada kota dan pantai. melampaui pendidikan wajar di sekolah negeri yang tidak terlalu populer dan lanjut kuliah di jogja dengan kampus yang tidak terlalu popular juga. pergaulanku biasa dan cenderung kuper, bahkan aku baru memahaminya setelah aku kuliah di jogja. Beberapa hal yang ingin aku ceritakan kali ini hanya berfokus pada kesenanganku, perjalanan hidup yang ingin aku ceritakan, dan aku bagikan. Selebihnya hanya bisa menjadi pelengkap narasi. maka dari itu, kita mulai saja.